Kamis, 13 Januari 2011

"TENTANG AISYAH R.A"

“TENTANG AISYAH R.A”
Nama Siti Sisyah r.a berasal dari kata al_aisy, dan terkadang pula Rasulullah memanggilnya dengan sebutan ya’Aaisy.
              Menurut imam Thurmudzi Rasulullah SAW selalu memanggil Aisyah dengan panggilan ya.... Muaffaqah “wahai orang yang mendapat petunjuk”. Namun terkadang pula Rasulullah memangilnya “ hai putra As_shiddiq” atau “ya.....Humaira” “putih kemerah-merahan”
              Aisyah memiliki seorang ayah yang gagah berani yaitu Abu Bakar As_shiddiq. Yang  memiliki nama asli yaitu Abdullah bin Quhaffah utsman bin amir bin amru bin ka’ab bin sa’ad bin murrah bin ka’ab bin lu’aiy. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah SAW pada murrah berasal dari bani taim dari suku quraisy.
              Sebelum masuk islam Abu Bakar bernama abdul ka’bah dengan sebutn Atiik. Namun para sejarawan belum sepakat tentang nama ibu Aisyah r.a. Ada yang menyebut Zainab ada pula yang menyebut da’ad binti amir bin uaimir bin abu syams. Walau begitu sehari harinya ibu Aisyah sering dipanggil dengan sebutan Ummu Ruman. Tapi yang jelas Ummu Ruman wafat pada tahun 6 hijriyah.
Abu Bakar As_Shiddiq pernah mengawini
1. Qatlah/Qutailah anak dari Abdul Azza Al_QurAisyah Al_amirah dan menghasilkan anak bernama Abdullah dan asma’
2. Ummu Ruman menghasilkan anak Abdurahman dan Aisyah r.a
3. Asma’ binti Umais menghasilkan anak muhammad
4. Habibah binti kharijah menghasilkan anak Ummi khultsum yang kelahirannya setelah Abu Bakar As_shiddiq wafat
              Seperti yang di ketahui ketika Aisyah r.a menikah dengan Nabi Muhammad SAW Aisyah baru berusia 9 tahun. Jadi Aisyah r.a masih suka bermain dengan teman sebayanya selayaknya anak kecil biasa.

              Dalam sebuah hadist mengatakan:
              “Hargailah anak gadis yang masih suka bermain”
              Diriwayatkan oleh (bukhari)

“KISAH AWAL KETIKA NABI MUHAMMAD MEMINANG AISYAH R.A”
              Sebelum Nabi meminang Aisyah r.a. sebelumnya Nabi telah bermimpi dahulu. Kemudian mimpi itu diceritakanlah kepada Aisyah r.a langsung.
            “Selama tiga malam aku bermimpi melihatmu dengan memakai baju sutera, kau di bawa oleh malaikat kepadaku “ini istrimu” kata malaikat. Dan aku menyikap wajahnya, ternyata kamu”
            Kemudian Aisyah r.a berkata:
            jikn ini kehendak Allah, silahkan!!! Jawab Aisyah dengan tangkas (mutafak alaih)
Pinangan Siti Aisyah r.a dilakukan setelah 2 tahun wafatnya khadijah.
Rasulullah didatangi oleh khaulah binti hakim yang menawarkan dua wanita, satu perawan dan satunya janda. Yang perawan adalah Aisyah r.a dan yang janda adalah Saudah binti Zam’ah
            Kemudian Rasulullah menyebut –nyebut nama Aisyah dan khaulah langsung mendatangi Abu Bakar As-shiddiq, lalu mereka setuju. Tapi sayangnya tidak selancar yang diduga. Menurut Ummu Ruman Aisyah telah dipinang oleh Muth’in bin adiy untuk putranya.
            Setelah mengetahui kalau Rasulullah juga ingin meminang Aisyah, Abu Bakar langsung mendatangi suami istri muth’in untuk memastikan dan bertanya.
            Bagaimana urusan anak-anak kita? tanya Abu Bakar
Kemudian mereka menjawab:
‘jika kami nikahkan putra kami dengan putrimu, tentu kau akan memasukan putraku memeluk islam” Ucap istri muth’in
Kemudian Abu Bakar langsung menanyakannya kepada putra muth’in. Bagaimana dengan kau?
Kemudia putra muth’in menjawab:
“Bukankah kau telah mendengar jawaban ibuku”       
Mendengar jawaban yang tak simpatik itu, Abu Bakar langsung meninggalkannya dan tidak merasa ada ikatan lagi dengan janji yang telah dibuatnya bersama muth’in. Kepada khaulah Abu Bakar As_shiddiq berpesan. “katakan pada Rasulullah SAW, agar beliau datang”

“BULAN ISTIMEWAH”
            Bila ditanya bulan apakah  yang paling berkesan bagi Aisyah r.a?   
Aisyah pasti akan  menjawab: Bulan Syawal. Kenapa? Karena dalam bulan syawal itu, Aisyah dinikahi oleh sang rasul. Rasulullah menikahiku pada bulan syawal.
Iistri rasul yang manakah yang lebih beruntung dariku? ucap Aisyah
Dan orang yang mendandani Aisyah adalah Asma’ binti yazid bin sakn Al_anshari
Mahar yang diberikan Rasulullah kepada Aisyah r.a sebesar 500 dirham. Hal itu terungkap tatkala Aisyah ditanya oleh abu salamah bin Abdurahman
“berapa mahar rasul?”
“Untuk istri-istrinya maharnya 12,5 auqiyah ” jawab Aisyah r.a
12,5 Auqiyah sama dengan 500 dirham (H.R muslim)


 “AISYAH MENDAPAT YANG PALING UTAMA DISISI RASULULLAH”
Suatu hari ada seorang laki-laki mencela Aisyah dengan tegas Amr bin yasir yang berada didepan orang tersebut  berkata:
“pergilah dalam keadaan tercela, apakah kau berani mengganggu kekasih rasul?”(H.R thurmudzi)

“MADINAH”
            Dahulu saat madinah terkena dengan wabah penyakit, Aisyah sempat jatuh sakit  padahal waktu itu Aisyah akan menghadapi pernikahannya dengan Rasulullah SAW.
Dalam sebuah hadist:
“maka aku makan qitsatsa dan buah kurma matang hingga kesehatanku pulih dan badanku gemuk” (H.R ibnu Majah)


Doa yang di panjatkan Rasulullah SAW pada saat Madinah kena wabah penyakit:
“ya..... Allah jadikanlah kami mencintai madinah seperti kami mencintai mekkah atau lebih dari itu. Jadikan lah ia sehat dan berkatilah dalam urusan sha’mud-nya. Pindahkanlah penyakitnya dan temppatkanlah ia di Al_juhfah ”.

“AISYAH SELALU INGIN MEMBUAT SUAMINYA BAHAGIA”
            Aisyah selalu ingin terlihat menarik oleh rasululah dan Aisyah selalu berdandan buat sang suami. Dan Suatu hari Rasulullah melihat Aisyah memakai gelang-gelang perak. Kemudian Rasulullah bertanya.
“apakah ini yang Aisyah pakai?”
“Aku memakainya untuk berhias padamu,,,, ya rasul.” Jawab Aisyah
“sudahkah engkau mengeluarkan zakatnya?”
“belum”para
“itu sudah cukup untuk memasukanmu kedalam api neraka” ancam sang rasul (H.R abu daud).

“COBAAN TERBESAR YANG DI ALAMI AISYAH ADALAH “PERISTIWA IFK”
            Setelah perang Badar selesai,  para rombongan kembali ke mekkah, di tengah-tengah perjalanan mereka beristirahat. Aisyah yang merasa kehilangan kalungnya yang putus dan jatuh, lalu Aisyah mencarinya. Tidak disangka ternyata Aisyah tertinggal dalam rombongan itu, lalu Aisyah hanya bisa menunggu, dia mengira ada rombongan yang  akan kembali menjemput dia, sampai-sampai dia tertidur. Tapi untung ada shafwan bin mu’atthal As_sulami yang kembali paling akhir. Dan dia menemukan Aisyah dalam keadaan tertidur Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un. Tidak berbasa basi shafwan langsung merebahkan untanya dan Aisyah langsung naik. Kemudian mereka berangkat pulang . Hal itu terlihat oleh Abdullah bin ubay bin salul. Dari sinilah tersebar fitnah yang mengatakan kalau Aisyah ada main-main dengan shafwan. Beberapa hari Aisyah jatuh sakit, ketika sakit itulah fitnah itu tersebar bahkan Rasulullah pun sempat percaya namun pada akhirnya fitnah itu bisa terselesaikan dan hilang.

By: Nana el_bara



Tidak ada komentar:

Posting Komentar